Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 18 Januari 2013

Galau

     Galau kini seakan menjadi trand di kalangan anak muda, sedikit-sedikit galau sedikit-sedikit galau. galau adalah perasaan yang tak menentu, sedih dan gak karu-karuan kesananya bisa sampai putus asa. pertanyaannya sampai kapan akan terus galau? bukankah galau mencerminkan orang yang jauh dari tuhannya. bukankah Allah telah menjelaskan ". . .siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan melakukan kebajikan akan mendapatkan pahala, tidak akan merasa takut padanya dan mereka tidak bersedih hati . (QS. Albaqarah:62)". orang yang sedang galau biasanya selalu merasa dirinya yang paling menderita dalam berbagai hal tanpa dia sadar banyak diluar sana orang yang lebih menderita daripada dia. toh, jangan terlalu meratapi musibah yang kita alami, tuhan tidak akan pernah memberi cobaan melebihi kemampuan kita. bukankah kita ini makhluk yang paling sempurna yang pintar dalam segala hal, masa dengan cobaan begitu saja kita nyerah, kita putus asa. tidak ada alasan untuk kita putus asa dalam menhadapai masalah bukankah tuhan menciptakan perut dengan segala makanan yang bisa di cerna oleh perut dan menciptakan penyakit dengan segala obatnya. namun, pertanyaannya mampukah kita menemukan makanan dan obat tersebut dengan cara yang baik dan benar karena segala sesuatu bukan dinilai dari tujuannya melainkan juga prosesnya, artinya setiap tingkah laku kita harus memiliki tujuan yang bagus namun juga harus melalui proses yang baik pula agar semua yang kita telah perbuat tidak sia-sia, kita harus ingat tidak ada maslah yang ga bisa di selesaikan dengan cara baik.
       tidak ada alasan untuk kita merasa galau, sedih boleh saja tapi ga harus terus-terusan bersedih kan? manusia diberi akal, pikiran dan perasaan harusnya kita bisa menciptakan kebahagian dari dalam diri. karena kebahagian bukan dicari tapi diciptakan. begitu juga masalah, masalah itu buka ditemukan tapi diciptakan oleh kita sendiri namun kita ga pernah menyadari itu. makanya ketika kita mendapatkan kesulitan atau musibah harusnya kita menanyakan pada diri kita, dosa apa yang telah kita perbuat. karena sekali lagi masalah yang sedang menghadapai kita itu adalah buah dari perbuatan yang telah kita perbuat sebelumnya. malah pernah ada salah satu sahabat nabi kalau tidak salah Abu bakar Ashidiq, ada orang-orang kampung yang mengeluh kepadanya tentang penyakit yang mereka derita dan tidak ada obatnya. abu bakar hanya bilang dosa apa yang telah kalian perbuat. maka jangan heran sekarang di kota-kota besar banyak terjadi musibah mulai dari banjir, tanah longsor dan sebagainya. jangan menyalahkan orang lain tentang keadaan itu, itu adalah hasil perbuatan kita di masa sebelumnya kenapa rumah(hutan) mereka (air) di hilangkan maka jangan salahkan mereka jika sekarang air tersebut masuk pada rumah kita karena rumah-rumah mereka telah kita rusak oleh kita. harusnya dengan banyak bencana begitu kita harus sadar diri. sekali lagi jangan galau karena semua yang musibah yag terjadi pada kita akibat dari perbuatan kita. makanya harus bedrpikir dua kali untuk berbuat sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About